Akuntansi Dasar
Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting
yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan
di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh
dunia untuk mengambil keputusan sehingga
disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai
informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi
keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat
secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat
output laporan rugi laba, laporan perubahan
modal, dan laporan neraca pada suatu
perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu
laporan akuntansi harus mencantumkan nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal
penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut
untuk memudahkan orang lain memahaminya.
Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga
yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Pihak Yang Menggunakan dan Membutuhkan
Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu
Akutansi / Accounting
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam
struktur organisasi. Manajemen adalah pihak
yang paling membutuhkan laporan akuntansi
yang tepat dan akurat untuk mengambil
keputusan yang baik dan benar. Contohnya
seperti manajer yang melihat posisi keuangan
perusahaan untuk memutuskan apakah akan
membeli gedung untuk kanntor cabang baru
atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan
perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam
prediksi investor akan memberikan keuntungan
yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal ke perusahaan, dan begitu juga
sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai
bagian saham perusahaan membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk dapat
mengetahui sejauh mana kemajuan atau
kemunduran yang dialami perusahaan.
Pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dari dividen yang akan semakin
besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan
perusahaan atau organisasi kepada pemerintah
sebagaian besar berdasarkan atas informasi
pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan
membutuhkan dana segar perusahaan mungkin
akan meminjam uang pada kreditor seperti
meminjam uang di bank, berhutang barang pada
supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan
dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan
yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang
besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar
perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi
suatu organisasi seperti para karyawan, serikat
pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar /
mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Macam dan Jenis Perkiraan atau Akun dalam
Akuntansi : Harta / Aset / Aktiva, Kewajiban /
Hutang / Pasiva dan Modal – Akutansi
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud
maupun yang semu yang dimiliki oleh
perusahaan. Klaim atas harta yang tidak
berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat
mendatangkan manfaat di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang
tunai maupun aktiva lainnya yang dapat
ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu
tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban
dibayar di muka, surat berharga, kas, emas
batangan, persediaan barang dagang,
pendapatan yang akan diterima, dan lain
sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment
Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan
pada produk-produk investasi untuk
mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-
lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak
memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan
dan dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak
pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill,
dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang
kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya
permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan
perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak
dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas
baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi,
aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang
masih dalam proses kepengurusan yang sah,
dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak
ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada
umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan
barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
iklan internet murah efektif berkualitas indonesia
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current
Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus
dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus
dibayar, hutang dagang, hutang pajak,
pendapatan diterima di muka, dan lain
sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term
Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang
harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari
setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang
jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman
jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk
mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada
hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang
saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta
perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas
suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga
jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal
adalah harta atau aset dikurangi dengan
kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal
komanditer, laba ditahan, agio saham, saham
preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil
usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal
Proses Akuntansi Dasar – Klarifikasi,
Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan
Pelaporan – Pengetahuan Dasar Akutansi
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari
tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan
laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh
akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan
suatu pembagian transaksi suatu organisasi
atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk
ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran
kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke
dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk
transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi
bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis
kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data
selanjutnya adalah melakukan pencatatan.
Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal
yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau
kejadiannya. sumber-sumber yang dapat
dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti
kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota,
struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi
yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian,
jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas
dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-
jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah
memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara
berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar
tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca
percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka
proses yang terakhir adalah melakukan
pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau
pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala
hal yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan
tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam
bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan
neraca seseorang dapat mengetahui apa yang
terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah
sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi
tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman
bagi manajemen untuk mengambil keputusan
kebijakan pada organisasi perusahaan demi
mencapai kondisi yang diinginkan.
Memahami Persamaan Akuntansi (Contoh
Kasus Sederhana Sehari-Hari)
Dalam belajar akuntansi sangat penting untuk
mengetahui persamaan akuntansi, persamaan
akuntansi ini sangat berguna dalam penyusunan
laporan keuangan.
Dengan menggunakan transaksi sehari-hari dan
sederhana sebagaimana yang diuraikan dalam
Belajar Akuntansi Debet dan Kredit, maka kita
dapat mempelajari bagaimana caranya mencatat
transaksi pada sisi debet dan sisi kredit.
Berdasarkan yang telah dipelajari dalam catatan
Belajar Akuntansi Debet dan Kredit maka dapat
kita bentuk persamaan akuntansinya dengan
cara sebagai berikut :
1. Lihatlah posisi positif pada masing-masing
unsur akuntansi sebagaimana yang telah
dibahas dalam Belajar Akuntansi Debet dan
Kredit, yaitu:
- Aset bertambah berada pada posisi debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi
kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi
kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi
debet
2. Dengan melihat tanda positifnya maka dapat
kita bentuk persamaan akuntansinya, yaitu
unsur akuntansi sisi debet sama dengan unsur
akuntansi sisi kredit, dengan persamaan sebagai
berikut:
ASET + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL +
PENDAPATAN
3. Dalam akuntansi; Aset, Kewajiban dan Modal
merupakan komponen Neraca, sedangkan
Pendapatan dan Biaya merupakan kelompok
Laba (Rugi), atas hal tersebut, maka persamaan
akuntansi dapat disederhanakan menjadi
- Kelompok Neraca, dengan persamaan
akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa
aset yang kita miliki didapat dari pinjaman dan
atau dari modal
- Kelompok Laba (Rugi) dengan persamaan
akuntansi sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan bahwa
apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka
selisihnya diakui sebagai Laba, jika Pendapatan
lebih kecil dibandingkan dengan Biaya, maka
selisihnya akan diakui sebagai Rugi
4. Hubungan Neraca dengan Laba (Rugi)
Laporan laba (rugi) merupakan transaksi yang
dilakukan untuk satu periode tertentu dan hasil
dari laba (rugi) akan mempengaruhi modal yang
dimiliki.
Hal ini berarti jika kita mengalami laba maka
modal yang kita miliki akan bertambah sebesar
laba yang diperoleh, sedangkan jika mengalami
kerugian maka secara otomatis modal yang kita
miliki akan berkurang sebesar kerugian. Dengan
demikian persamaan akuntansi untuk modal
adalah sebagai berikut
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Kesimpulan:
Persamaan akuntansi Laba (Rugi) adalah
sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Persamaan akuntansi untuk Modal adalah
sebagai berikut:
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Persamaan akuntansi untuk Neraca adalah
sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Belajar Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami
Konsep Dengan Ilustrasi)
Seringkali kita belajar akuntansi dimulai dari
Debet dan Kredit tanpa tahu transaksi apa yang
akan di debet dan di kredit, Untuk memahami
konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari
ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri.
Untuk memahami konsep debet dan kredit, yang
harus kita lakukan adalah :
1. Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa
transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5
(lima) unsur transaksi, yaitu Aset (harta),
Kewajiban (utang), Ekuitas/Modal (capital),
Pendapatan dan Biaya/Beban.
Dalam memahami pengertian atau definisi atas
kelima unsur transaksi tersebut, cobalah dengan
menggunakan pengertian sendiri jika definisi
atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli
dalam teori akuntansi cukup membingungkan.
Untuk definisi kelima unsur tersebut, saya coba
mendefiniskan secara sederhana definisi dari
kelima unsur akuntansi sebagai berikut:
Aset adalah semua kekayaan yang kita miliki,
baik yang ada pada diri sendiri maupun tagihan
pada pihak lain, aset yang kita miliki dapat
berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari
pihak lain tidak termasuk aset dari sewa
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk
membayar kepada pihak lain sebagai akibat
pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari
diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha
atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan
jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset
yang akan dikeluarkan sehubungan dengan jasa
yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan
usaha yang kita lakukan
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa dalam
akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti
oleh transaksi kredit sebagai lawannya
3. Dengan transaksi yang sederhana buatlah
konsep debet dan kredit yang terkait dengan 5
(lima) unsur akuntansi, dengan cara sebagai
berikut:
a. Contoh 1: Misalnya terdapat penerimaan uang
gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,-
Atas transaksi tersebut, cobalah kita pikirkan
apa yang kita terima? dan kenapa kita terima?
Yang kita terima adalah uang (kas) sebesar Rp
5.000.000,-
Kemudiantentukanlah uang termasuk bagian
dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas
Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur
akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa
uang adalah bagian dari Aset atau Harta.
Setelah itu kita harus mengetahui kenapa kita
menerima uang?
Jawabannya adalah: Kita menerima uang,
karena kita telah memberikan jasa sehingga kita
memperoleh penghasilan, Dengan menggunakan
definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita
dapat simpulkan bahwa penghasilan dalam
transaksi tersebut masuk kedalam unsur
pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa
nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan
berupa uang, disisi lain “Pendapatan” juga
bertambah karena ada jasa yang kita berikan.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya
Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan
Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui
ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan
Pendapatan, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang
kredit?
Dalam catatan ini saya akan menentukan untuk
debet adalah ASET, dengan demikian yang
dicatat sebagai kredit adalah PENDAPATAN
Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan
sebagai berikut:
o Aset bertambah dan pendapatan bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat
disebelah DEBET
o Apabila Pendapatan bertambah maka akan
dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang
apabila ingin mempelajari konsep debet dan
kredit dalam akuntansi, cobalah tanamkan
dalam diri kita bahwa apabila Aset Bertambah
maka akan dicatat disebelah debet dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk
pendapatan; apabila Pendapatan Bertambah
akan dicatat disebelah kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet.
b. Contoh 2: Misalnya kita ingin membeli
kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara
kredit.
Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan
apa yang kita terima? dan dengan cara apa kita
terima?
Yang kita terima adalah kendaraan, dan
berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas
dapat kita simpulkan bahwa kendaraan
merupakan bagian dari Aset
Untuk memiliki kendaraan tersebut kita membeli
secara kredit, ini artinya bahwa kita mempunyai
utang yang harus dibayar. Utang dalam kelima
unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok
Kewajiban
Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan
bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa
kendaraan, disisi lain “Kewajiban” juga
bertambah karena ada utang yang harus dibayar
sebagai akibat kredit kendaraan.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya
Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan
Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui
ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan
Kewajiban, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang
kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 diatas,
bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di
sebelah DEBET, dengan demikian kita harus
menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila
bertambah harus di catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai
berikut:
o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat
disebelah DEBET
o Apabila Kewajiban bertambah maka akan
dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita
sudah mengetahuai apabila Kewajiban
Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan
apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
c. Contoh 3; misalnya, kita akan membuka usaha
dalam bidang rental komputer, modal yang kita
punya hanya berupa satu unit komputer seharga
Rp 10.000.000,-
Dari transaksi tersebut dapat kita bayangkan
apa yang kita punya untuk membuka usaha
rental komputer?
Disini dapat kita jelaskan bahwa yang kita punya
untuk menjalankan usaha rental komputer
adalah sebuah komputer dan berdasarkan
kelima unsur akuntansi diatas dapat kita
simpulkan bahwa komputer merupakan bagian
dari Aset
Seperti sudah dinyatakan diatas bahwa
komputer yang dipakai untuk usaha tersebut
adalah milik seseorang yang membuka usaha,
dengan kata lain komputer tersebut berupa
modal
Dalam contoh transaksi ini, kita bisa nyatakan
bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa
komputer, disisi lain “Modal” juga bertambah
karena ada tambahan modal dari pemilik berupa
komputer.
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya
Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan
Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui
ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan
Modal, dari kedua unsur tersebut cobalah kita
tentukan mana yang debet dan mana yang
kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh 1 dan
contoh 2 diatas, bahwa ASET apabila bertambah
akan dicatat di sebelah DEBET, dengan demikian
kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila
bertambah harus di catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai
berikut:
o Aset bertambah dan Modal bertambah
o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat
disebelah DEBET
o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat
disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita
sudah mengetahuai apabila Modal Bertambah
akan dicatat disebelah kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet.
d. Contoh 4; misalnya, untuk berangkat kerja
kita membutuhkan ongkos untuk angkutan
umum, katakanlah sebesar Rp 5.000,- perhari
Dari transaksi ini kita dapat simpulkan bahwa
untuk berangkat kerja kita harus mengeluarkan
uang untuk ongkos angkutan umum sebesar Rp
5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan
jasa angkutan umum maka ada tambahan
beban/biaya yang harus dikeluarkan
Sehubungan ada beban/biaya yang harus kita
keluarkan untuk jasa angkutan umum, maka
terdapat kas/uang yang harus dikeluarkan
sebesar Rp 5.000,-
Dari transaksi ini dapat kita nyatakan bahwa
Beban/Biaya akan bertambah sebesar Rp 5.000,-
sebagai akibat penggunaan jasa angkutan
umum, disisi lain kas/uang akan berkurang
sebesar Rp 5.000,- yang digunakan untuk
pembayaran jasa angkutan umum
Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk
kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/
uang masuk kedalam kelompok Aset
Setelah kita mengetahui unsur akuntansinya
Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan
Kredit atas transaksi diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah mengetahui
ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan
Beban/Biaya, dari kedua unsur tersebut cobalah
kita tentukan mana yang debet dan mana yang
kredit?
Seperti sudah diketahui pada contoh 1, contoh 2
dan contoh 3 diatas, bahwa apabila ASET
berkurang akan dicatat di sebelah KREDIT,
dengan demikian kita harus menyepakati bahwa
BEBAN/BIAYA apabila bertambah harus di catat
disebelah DEBET
Atas transaksi ini kita dapat simpulkan sebagai
berikut:
o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat
disebelah KREDIT
o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan
dicatat disebelah DEBET
Dengan kesimpulan diatas; mulai sekarang kita
sudah mengetahuai apabila Beban/Biaya
Bertambah akan dicatat disebelah DEBET dan
apabila berkurang akan dicatat disebelah
KREDIT.
Dari ke empat contoh transaksi akuntansi diatas
dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai
berikut:
- ASET apabila bertambah akan dicatat
disebelah Debet dan apabila berkurang akan
dicatat disebelah kredit
- PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat
disebelah Kredit dan apabila berkurang akan
dicatat disebelah Debet
- KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat
disebelah Kredit dan apabila berkurang akan
dicatat disebelah Debet
- MODAL apabila bertambah akan dicatat
disebelah Kredit dan apabila berkurang akan
dicatat disebelah Debet
- BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat
disebelah Debet dasn apabila berkurang akan
dicatat disebelah Kredit
by darmiansa on Agu.19, 2012, under Ilmu
Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting
yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan
di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh
dunia untuk mengambil keputusan sehingga
disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai
informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi
keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat
secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat
output laporan rugi laba, laporan perubahan
modal, dan laporan neraca pada suatu
perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu
laporan akuntansi harus mencantumkan nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal
penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut
untuk memudahkan orang lain memahaminya.
Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga
yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Pihak Yang Menggunakan dan Membutuhkan
Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu
Akutansi / Accounting
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam
struktur organisasi. Manajemen adalah pihak
yang paling membutuhkan laporan akuntansi
yang tepat dan akurat untuk mengambil
keputusan yang baik dan benar. Contohnya
seperti manajer yang melihat posisi keuangan
perusahaan untuk memutuskan apakah akan
membeli gedung untuk kanntor cabang baru
atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan
perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam
prediksi investor akan memberikan keuntungan
yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal ke perusahaan, dan begitu juga
sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai
bagian saham perusahaan membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk dapat
mengetahui sejauh mana kemajuan atau
kemunduran yang dialami perusahaan.
Pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dari dividen yang akan semakin
besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan
perusahaan atau organisasi kepada pemerintah
sebagaian besar berdasarkan atas informasi
pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan
membutuhkan dana segar perusahaan mungkin
akan meminjam uang pada kreditor seperti
meminjam uang di bank, berhutang barang pada
supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan
dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan
yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang
besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar
perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan
menggunakan laporan / informasi akuntansi
suatu organisasi seperti para karyawan, serikat
pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar /
mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar