Apakah Pacaran "Sehat" boleh ??
Apakah Pacaran "Sehat" boleh ?? mungkin ini
kalimat yang sering di ucapkan banyak
muslimah dan muslimin di sekeliling kita,
"bagaimana Pacaran yang sehat itu..." , atau
"gimana sich pacaran yang sehat itu....??" tanpa
disadari sering kali kita temukan banyak sekali
pemuda pemudi yang yang berpacaran, misal
kita temui mereka berboncengan, bergandeng
tangan, atau yang lebih extreem lagi mereka
sampai kojom (mojok) di antara semak-semak
belukar....waduhhh. kembali lagi ke topik
pembahasan awal sesuai tema yaa.... " Apakah
Pacaran "Sehat" boleh ?? kadang saya pernah
mendengar dua anak muda ngobrol seperti ini,
Si A1 : “Malam minggu mau kemana nih bro?”
Si A2 : “Aku di rumah aja nih”
Si A1 : “Hahaha, payah deh. Jones (Jomblo
ngenes) sih”
Itulah candaan yang sering mungkin sering kita
dengarkan ketika mengejek teman yang tidak
punya pacar. Ketika mendengar itu, mungkin di
hati teman-teman sekalian berkata “yang payah
itu siapa? Yang Payah yang itu ya seharusnya
kamu, si A1. Berbuat maksiat kepada Allah kok
bangga. Naudzibillah”. Kemudian mungkin dari
teman-teman juga pernah mendengar saat orang
yang pacaran melakukan MPE(Mekanisme
Pembelaan Ego), mereka membela diri dengan
bilang, “Tenang bro, aku pacarannya yang
“Sehat” kok”. Mungkin teman-teman terbesit
“Terus pacaran yang “sehat” itu kayak gimana
sih? Pacarannya ke apotek? Pacaran sambil
minum obat?”. Astaghfirullah.
Sahabat, marilah sejenak kita berpikir.
“Seberapa banyak pacaran menguntungkan kita?
“Seberapa banyak pacaran merugikan kita?
Tentu pacaran itu MERUGIKAN kita, Wallahi”
Sahabat, fenomena seperti ini banyak kita temui
di sekitar kita. Masyarakat sudah menganggap
pacaran adalah suatu gaya hidup. Bahkan ada
yang beranggapan kalau Pacaran itu
menunjukkan seberapa berharganya dirimu.
Subhanallah, Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW melarang umatnya untuk pacaran atau
sejenisnya. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al Isra’ [17] : 32)
Dari ayat tersebut dapat kita pahami, Allah SWT
saja melarang kita mendekati zina apalagi kita
berbuat. Karena sekali kita mendekati kita
mendekati zina, maka syaithan akan melakukan
tipu dayanya untuk menggoda kita untuk
semakin dekat dan akhirnya berbuat zina. Dan
akhirnya setelah terjadi, hanya akan ada
penyesalan. Selain itu, Rasul kita, Nabi
Muhammad SAW sangat mencintai kita. Bahkan
ketika hendak wafat, beliau tidak lebih
mengkhawatirkan kerabatnya, sahabatnya
bahkan istrinya dibandingkan umatnya, yaitu
kita. Saking cintanya kepada kita,beliau
memperingatkan melalui hadits beliau.
Diantaranya Rasulullah SAW bersabda:
“Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya
dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua
mata zinanya adalah memandang, kedua telinga
zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya
adalah berbicara, tangan zinanya adalah
memegang, kaki zinanya adalah melangkah,
sementara qalbu berkeinginan dan berangan-
angan, maka kemaluanlah yang membenarkan
(merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”.
(HR. Al-Bukhori [5889] dari Ibnu Abbas, dan
Muslim [2657] dari Abu Hurairah).
Dari hadits tersebut Rasulullah SAW sudah
memberikan rambu-rambu peringatan bagi
umatnya. Dari hadits itu, dapat kita ambil
ilmunya bahwa PACARAN itu sudah (amat
sangat) dekat dengan yang namanya ZINA.
Pada saat pacaran tentunya, pasangan tersebut
akan sering saling memandang, sering saling
merayu (nge-Gombal), sering saling
berpegangan, sering berdua-duaan juga. Sudah
jelaskah sahabat korelasi antara PACARAN dan
ZINA?
Akan tetapi ada 2 perbedaan mengenai
pendapat dari ulama yaitu :
Ibnu Qayyim Al-Juziyah dalam kitabnya
Raudhatul Muhibbiin berpendapat bahwa
pacaran itu tidak mutlak haram, tetapi boleh jika
mengutamakan akhirat
mencintai karena Allah
membutuhkan pengawasan Allah dan
orang lain
menyimak kata-kata yang makruf
tidak menyentuh sang pacar
menjaga pandangan
seperti berpuasa
Ulama lainnya berpendapat bahwa pacaran
itu lebih besar madhorotnya dibanding dengan
manfaatnya. Karena banyak perzinahan terjadi
berawal dari pacaran.
Selain itu,ada beberapa hukum islam dalam
berhubungan dengan lawan jenis :
1. Menutup aurat
Firman Allah Ta’ala :
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-
anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min
“Hendaknya mereka menjulurkan pakaiannya
keseluruh tubuh mereka” yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenali,
karena itu mereka tidak diganggu.” (QS. Al
Ahzab : 59)
Bahkan saking pentingnya masalah ini,
Rasulullah juga mengaturnya walaupun antar
sesama jenis.
Dari Abu Said Al Khudri radliyallahua’anhu
berkata : “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda :
“Janganlah seorang laki-laki itu melihat aurat
laki-laki dan jangan seorang wania melihat aurat
wanita.” (H.R. Muslim)
2. Menundukkan pandangan
Firman Allah Ta’ala :
“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki
agar mereka menundukkan sebagian pandangan
mereka serta menjaga kemaluan mereka. Dan
katakan kepada para wanita mu’minah, agar
mereka menundukkan sebagian pandangan
mereka dan menjaga farji mereka.” (QS. An Nur
: 30,31)
Dari Jarir bin Abdillah berkata : “Saya bertanya
pada Rasulullah tentang pandangan yang
mendadak tak sengaja, maka beliau
memerintahkanku untuk memalingkan
pandangan itu.” (Riwayat Muslim)
3. Tidak bersolek ala jahiliyah
Firman Allah Ta’ala :
“Dan menetaplah kalian dalam rumah-rumah
kalian, dan janganlah bersolek seperti
bersoleknya orang-orang jahiliyah yang
dahulu.” (QS. Al Ahzab : 33)
Dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu berkata :
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
: “Ada dua golongan manusia ahli neraka yang
saya belum pernah melihatnya, yang pertama :
orang-orang yang memegang cambuk untuk
memukul orang lain, yang kedua : Para wanita
yang berpakaian tapi telanjang, mereka
berlenggak lenggok, kepala mereka seperti
punuk unta. Mereka tidak akan pernah masuk
surga dan tidak akan mendapatkan bau surga,
padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak
sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Alangkah meruginya orang yang semacam ini !!!
4. Ada pembatas antara laki-laki dan wanita
Firman Allah Ta’ala :
Dan apabila kalian meminta sesuatu pada
mereka (para istri Rasulullah ) maka mintalah
dari balik hijab. Karena yang demikan itu lebih
suci bagi hati kalian serta bagi hati
mereka.” (QS.Al Ahzab : 53)
5. Jangan berdua-duaan, karena yang ketiganya
adalah setan
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “
“Ingatlah, janganlah sekali-kali seorang laki-laki
berduaan dengan seorang wanita (bukan
mahramnya) melainkan yang ketiganya adalah
syaitan.” (HR imam Ahmad dan Tirmidzi).
6. Jangan lembutkan ucapan
Firman Allah Ta’ala :
“Janganlah kalian (Para wanita) melembutkan
ucapan, sehingga akan rakus orang-orang yang
punya penyakit hati, namun ucapkanlah yang
baik.” (QS. Al Ahzab : 32)
7. Dilarang menyentuh yang bukan mahram
Dari Ma’qil bin Yasar berkata : Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“Seandainya ditusuk pada kepala salah seorang
kalian dengan jarum besi panas, maka itu lebih
baik dari pada menyentuh wanita yang tidak
halal baginya.” (HR. Thobroni, Lihat As Shohihah
: 226)
Dari beberapa aturan tersebut, maka alangkah
lebih baiknya kita jika tidak pacaran sehingga
bisa lebih jauh dari zina dan tidak melanggar
aturan-aturan tersebut. Segala bentuk
pacaran,pacaran “monyet”,pacaran “sehat”
apapun namanya itu jika melanggar hukum
Islam yang mengatur hubungan antar lawan
jenis maka itu dosa.
Sahabat, apabila kalian khawatir tidak dapat
menikah sesuai harapan tanpa pacaran, maka
ingatlah janji Allah SWT melalui firman-Nya
sebagai berikut :
“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-
pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah.” (QS. Adz Dzariyat [41] : 49)
“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui.” (QS. Yaasiin [81] : 36)
Seorang mukmin harus percaya dengan firman
Allah dan sunnah Rasulullah. Jodoh sudah
ditentukan oleh Allah SWT, jadi tidak usah takut.
Sementara apakah melalui pacaran, mereka
dapat mengenali sifat asli dari pasangannya
tersebut. Jangan salah perhitungan sahabat,
banyak yang berpendapat bahwa orang yang
pacaran lebih menjaga imej daripada jujurnya.
Lebih baik kita,memperbaiki kualitas diri kita
apabila kita menginginkan pasangan yang baik
untuk kita. Allah SWT akan memberikannya
sesuai apa yang dijanjikan oleh-Nya. Allah SWT
berfirman :
“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An-Nur
[24] : 26)
Dari firman tersebut, tentunya kita harus
semakin mantap dalam memperbaiki diri kita.
Ingatlah bahwa janji Allah adalah nyata. Allah
SWT maha Kuasa atas segala sesuatu akan
tetapi Allah SWT tidak akan mendhalimi hamba-
Nya.
Wallahu ta’ala a’lam bishshowwaab
Semoga dengan tulisan diatas dapat menjawab
pertanyaan "Apakah Pacaran "Sehat" boleh ??"
Sahabat, sekian dulu beberapa yang dapat kami
bagikan kepada sahabat semua. Segala
kebenaran datangnya dari Allah SWT dan
apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf.
Wassalamu’alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar